Senin, 11 Juli 2011

Live It Or Leave It

Sore itu dia seperti biasa duduk ditepi jembatan yang langsung menghadap ke bendungan milik kota ini, sepertinya dia sedang memikirkan apa yang akan terjadi jika dirinya jatuh kedalam gulungan air bendungan tersebut,apakah dia akan selamat,atau dia akan mati,atau akan tergulung dalam derasnya air selamanya hingga tak ada yang menemukannya. Setelah sekitar 70 menit dia berada disana akhirnya dia bangun dengan menggapai penyangga yang ada di jembatan dia sedikit meludah,seperti meludahi gulungan air tersebut dan sembari mengatakan
“kau tak akan bisa membunuhku”.
Hingga akhirnya dia pergi,aku sedikit terkejut saat melihatnya terpeleset,dia langsung berdiri,mungkin dia ketakutan bila saja dia jatuh ke dalam bendungan.setelah matahari merubah warnanya menjadi kemerahan dia berlalu. Malam itu seperti biasa, seusai sholat isya aku keluar untuk sekedar mencari teman berbincang dan merokok sembari menikmati malam di kota ini,aku relatif baru dikota ini tapi aku sudah tahu dimana saja tempat-tempat penting dikota ini.malam itu aku mencoba untuk mencari cafe yang agak bagus karena hari-hari kemarin cafe nasi kucing lah yang aku datangi.cafe yang terlihat sangat hangat suasananya itu bernama KRIET cafe,aku duduk dibagian dalam dekat dengan bar dan panggung.beberapa pemuda sedang mengeset alat musik,mereka berdandan rapi dengan kemeja,jeans denim,dan sepatu keds dan mereka mulai menyapa pengunjung cafe itu.Waiters datang dan membawakan menu yang tersedia,aku memesan segelas kopi barracuda yaitu kopi arabica hangat dengan coklat dan daun mint semoga dapat menemani orang asing ini dalam asing dan dinginnya malam di kota ini.mataku terarah ke panggung dimana band sedang bersiap,aku terkejut saat aku melihat pria itu.pria yang duduk dijembatan dan meludahi air di bendungan.dia memegang gitar akustik,namun sekarang dia menggenakan kacamata.kacamata itu tidak bisa mengelabuhiku,aku tahu dia pria yang tadi sore di bendungan.lalu mulailah dia bernyanyi,

“Dia terus memandangi bendungan itu..
Angin berhembus dari gulungan air yang keluar..
Air terus menyapu wajahnya yang penuh kesedihan..
Percikan suara memecah keheningan.. Hari itu langit tak berawan.. D
ia terus memandangi gulungan air..
Dia benci bendungan itu..
pria itu benci bendungan itu, karena di situlah ayahnya meninggal.."

Dia bernyanyi diiringi drum dan keyboard,dengan nada-nada pop yang tidak biasa.orang bilang ini sejenis indie pop.ternyata dalam liriknya dia kehilangan ayahnya dibendungan itu,dan itulah alasannya dia duduk dan meludahi air disana.dia mengutuk atas kematian ayahnya disana.banyak yang datang malam itu dan kopiku sudah habis saat jam menunjukan pukul 22:12, aku beranjak ke kasir dan membayar kopiku.diluar aku berpapasan dengan pria yang bernyanyi tadi.dia berjalan sendiri membawa gitar akustiknya dan pergi mengendarai sepeda motornya.akupun beranjak pulang kerumah kontrakanku,saat melewati bendungan aku melihat pria itu lagi.
Dia merokok diatas sepeda motornya sambil menghadap ke arah bendungan yang sangat gelap malam itu,aku terhenti sejenak sembari mengamatinya.dia mnegeluarkan sebotol besar beer dan mengeluarkan gitarnya.malam itu sepertinya dia membuat lagu sembari menenggak sebotol beer itu.aku ingin datang menghampirinya dan mengajaknya bicara,tetapi sepertinya dia sedang tidak ingin diganggu dan aku lebih memilih beristirahat dirumah.Sesampainya dirumah aku menyalakan laptop,aku mengaktifkan koneksi internetku dan sembari menunggu aku tinggal sebentar untuk ke dapur.aku membuat segelas kopi,aku membuka beberapa blog dan aku menemukan tulisan yang sangat buruk.disitu dituliskan berbagai macam hal yang tidak penting,sampai jam 02:46 mataku sudah terasa letih,aku menengok pria dibendungan itu,dia masih disana sendiri memegang gitarnya dan botol beernya.
Tetapi dia mulai sedikit terhuyung ke arah bendungan dan dia menjatuhkan dirinya,aku langsung keluar rumah dan mencoba menyelamatkannya dia terlihat tenggelam dalam pusaran air itu,tergulung tak bisa bernafas.aku mencoba menutup bendungan tetapi sangat keras,tenagaku tak kuat hingga akhirnya aku ikut terjun dan mencoba menariknya keluar dari gulungan air yang hebat itu.kekuatankupun habis aku bisa meraihnya tapi tak bisa menyelamatkan kami.Saat mataku terbuka aku terbangun,aku basah dan aku tidur disamping pria itu.sepertinya pria itu belum sadarkan diri hingga akhirnya dia terbangun dan memuntahkan air yang tertelan.aku melihat sekeliling dan aku tidak tahu dimana aku berada,apakah di ujung sungai,di suatu daerah yang teraliri sungai,aku masih bertanya-tanya.pria itu sedang mencoba menenangkan dirinya,dia terlihat seperti shock karena tenggelam di bendungan.
Dia menanyakan apa yang terjadi,dan ku jawab aku tak tahu.karena hanya saat aku dan dia tenggelam lah yang aku ingat.aku melihat keadaan sekitar,penuh dengan pohon yang besar.tidak ada aliran sungai disekitar kami,itu yang membuatku bertanya-tanya bagaimana kami bisa terdampar disini?